Baterai EV adalah jantung dari setiap kendaraan listrik, penentu utama jarak tempuh, performa, dan kemudahan penggunaannya. Inovasi dalam teknologi baterai terus menjadi fokus utama para peneliti dan produsen otomotif global, berupaya mengatasi tantangan seperti biaya, kapasitas, dan waktu pengisian. Perkembangan pesat di bidang ini menjadi kunci adopsi kendaraan listrik yang lebih luas di masa depan.
Saat ini, jenis Baterai EV yang paling dominan adalah Lithium-ion (Li-ion). Baterai ini menawarkan kepadatan energi yang tinggi, memungkinkan kendaraan menempuh jarak jauh dengan ukuran baterai yang relatif ringkas. Namun, pengembangan terus berlanjut untuk meningkatkan keamanan, memperpanjang siklus hidup, dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku langka seperti kobalt. Contohnya, pada 15 Mei 2025, sebuah perusahaan rintisan di Swedia mengumumkan terobosan dalam baterai solid-state yang menjanjikan kepadatan energi dua kali lipat dan pengisian lebih cepat dibandingkan baterai Li-ion konvensional, meskipun masih dalam tahap prototipe.
Faktor jarak tempuh menjadi perhatian utama konsumen saat mempertimbangkan EV. Jarak tempuh dipengaruhi oleh kapasitas baterai (diukur dalam kilowatt-jam/kWh) dan efisiensi kendaraan. Produsen terus berupaya meningkatkan kapasitas baterai tanpa menambah bobot atau ukuran secara signifikan. Misalnya, banyak model EV kelas menengah kini sudah mampu menempuh jarak 400-500 kilometer dengan sekali pengisian penuh, jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Pada 20 Juni 2024, data penjualan di Eropa menunjukkan bahwa EV dengan jarak tempuh di atas 350 km lebih diminati, menegaskan pentingnya aspek ini bagi konsumen.
Selain jarak tempuh, waktu pengisian juga menjadi krusial. Teknologi pengisian cepat (fast charging) terus berkembang. Stasiun pengisian daya DC fast charging kini bisa mengisi daya Baterai EV dari 10% ke 80% hanya dalam 20-30 menit, tergantung kapasitas baterai dan charger-nya. Ini mengurangi kekhawatiran tentang “jarak kecemasan” (range anxiety). Namun, pengisian di rumah (AC charging) yang lebih lambat tetap menjadi metode paling umum dan direkomendasikan untuk menjaga kesehatan baterai jangka panjang. Pada 10 April 2025, Pertamina mengumumkan penambahan 50 titik ultra-fast charging di jalur tol utama Jawa dan Sumatera, menunjukkan komitmen untuk mendukung infrastruktur pengisian yang lebih cepat.
Secara keseluruhan, inovasi pada Baterai EV terus berlanjut pesat, berfokus pada peningkatan jarak tempuh dan efisiensi waktu pengisian. Perkembangan ini tidak hanya membuat kendaraan listrik semakin praktis dan terjangkau, tetapi juga mempercepat transisi global menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.
