Dalam upaya mencapai efisiensi energi dan performa yang lebih tinggi, industri teknologi otomotif telah beralih secara agresif dari baja tradisional ke Material Ringan dan Kuat seperti serat karbon (carbon fiber) dan aluminium. Pengurangan bobot kendaraan (lightweighting) telah menjadi strategi inti, tidak hanya untuk meningkatkan jarak tempuh kendaraan listrik (EV) tetapi juga untuk meningkatkan handling dan mengurangi emisi pada mobil bertenaga pembakaran internal (ICE). Pemanfaatan Material Ringan dan Kuat ini merupakan Inovasi Fitur Unggulan yang menjembatani kebutuhan antara keamanan, performa, dan efisiensi. Upaya standar industri otomotif menargetkan pengurangan bobot rata-rata mobil penumpang hingga 15% pada akhir tahun 2030.
Aluminium telah lama menjadi pilihan utama dalam strategi pengurangan bobot karena sifatnya yang ringan (hanya sekitar sepertiga dari berat baja) namun menawarkan kekuatan yang baik. Penggunaannya meluas dari blok mesin dan body panel hingga sasis dan komponen suspensi. Penggantian baja dengan aluminium pada struktur bodi secara signifikan mengurangi bobot total. Misalnya, sebuah produsen mobil truk asal Amerika Utara beralih menggunakan body aluminium pada truk pickup mereka pada tahun 2015, menghasilkan pengurangan bobot hingga 300 kilogram per unit. Tantangan dalam menggunakan aluminium adalah biaya produksi yang lebih tinggi dan proses perbaikan yang lebih rumit dibandingkan baja, yang memerlukan pelatihan khusus bagi teknisi.
Di sisi lain, Serat Karbon yang diperkuat polimer (Carbon Fiber Reinforced Polymer – CFRP) mewakili puncak dari teknologi Material Ringan dan Kuat. Meskipun harganya jauh lebih mahal daripada aluminium, CFRP menawarkan rasio kekuatan-terhadap-bobot yang tak tertandingi; lima kali lebih kuat dari baja dan dua pertiga lebih ringan. Penggunaan CFRP awalnya terbatas pada mobil sport dan supercar karena biaya produksinya, namun kini mulai merambah ke komponen struktural pada mobil listrik kelas atas, seperti chassis baterai dan atap. Dengan menggunakan serat karbon, pabrikan dapat meningkatkan kekakuan torsi mobil, yang secara langsung meningkatkan handling dan keselamatan penumpang. Dalam sebuah tes kecelakaan yang dilakukan di laboratorium Milan, Italia, pada Maret 2024, struktur CFRP menunjukkan kemampuan yang superior dalam menyerap energi benturan dibandingkan logam konvensional.
Secara keseluruhan, penggunaan Material Ringan dan Kuat merupakan elemen kunci dalam mendefinisikan mobil modern. Kombinasi aluminium dan serat karbon memungkinkan para insinyur mencapai weight reduction yang signifikan tanpa mengorbankan integritas struktural atau keselamatan. Dorongan terus-menerus untuk inovasi dalam material ini akan terus mendorong batasan performa dan efisiensi di seluruh spektrum industri otomotif.
