Perjalanan jarak jauh selalu menuntut persiapan kendaraan yang matang, dan salah satu komponen yang paling krusial, namun sering terlupakan, adalah ban serep atau ban cadangan. Memastikan kondisi ban serep selalu prima merupakan langkah preventif terbaik untuk menghadapi situasi darurat, seperti ban kempes atau pecah di tengah perjalanan. Inti dari persiapan ini terletak pada Panduan Memeriksa Tekanan Angin ban serep. Tekanan angin yang tidak sesuai, baik kurang maupun berlebihan, dapat membuat ban serep tidak dapat berfungsi optimal saat dibutuhkan, bahkan berpotensi membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, sebelum Jumat, 15 November 2024, yaitu tanggal dimulainya Operasi Lilin Jaya untuk pengamanan liburan akhir tahun, setiap pengemudi disarankan untuk mengikuti Panduan Memeriksa Tekanan Angin ini secara teliti.
Penting untuk dipahami bahwa tekanan angin ban serep seringkali berbeda dengan keempat ban utama yang terpasang. Pabrikan mobil, seperti yang tertera pada stiker informasi di pilar pintu sisi pengemudi atau buku manual kendaraan, biasanya merekomendasikan tekanan ban serep diisi 2 hingga 10 PSI (Pound per Square Inch) lebih tinggi dari standar ban operasional. Sebagai contoh spesifik, untuk mobil jenis Low Multi-Purpose Vehicle (LMPV) dengan tekanan standar 32 PSI, ban serep dianjurkan diisi hingga 40 PSI, atau sekitar 280 kPa. Alasan tekanan yang lebih tinggi ini adalah untuk mengantisipasi fenomena penyusutan tekanan alami akibat penguapan yang terjadi selama ban serep disimpan dalam jangka waktu lama tanpa digunakan. Tanpa mengikuti Panduan Memeriksa Tekanan Angin ini, ban serep yang disimpan di bagasi atau kolong mobil selama enam bulan kemungkinan besar akan kehilangan tekanan secara perlahan dan tidak siap pakai.
Langkah-langkah dalam Panduan Memeriksa Tekanan Angin ini harus dilakukan saat ban dalam kondisi dingin—idealnya di pagi hari sebelum mobil digunakan atau setelah diparkir minimal tiga jam. Gunakan alat pengukur tekanan ban (tire gauge) yang akurat, baik tipe analog maupun digital. Lepaskan tutup pentil ban serep, tekan kuat alat pengukur ke batang pentil, dan catat angka yang tertera. Bandingkan angka tersebut dengan rekomendasi pabrikan. Jika kurang, segera isi angin (disarankan menggunakan Nitrogen karena molekulnya lebih besar sehingga penyusutan lebih lambat). Jika berlebih, kurangi tekanan secara perlahan. Pemeriksaan ini tidak hanya fokus pada tekanan, tetapi juga kondisi fisik ban serep. Pastikan tidak ada retakan pada dinding ban atau keausan yang tidak wajar, meskipun jarang digunakan.
Selain tekanan, informasi penting lainnya adalah memastikan ketersediaan dongkrak dan kunci roda yang berfungsi baik di dalam mobil, biasanya tersimpan di bawah bagasi. Tim dari Satuan Tugas (Satgas) Keamanan dan Keselamatan Jalan Raya juga seringkali mengingatkan pengendara untuk memastikan seluruh peralatan darurat lengkap. Kelalaian dalam mempersiapkan ban serep dapat memicu masalah serius. Bayangkan jika pada perjalanan mudik di Jalan Tol Trans Sumatera KM 180 pada waktu dini hari, Minggu, 24 Desember 202x, ban mobil Anda pecah, sementara ban serep ternyata kempes total; situasi darurat seperti itu akan terhindarkan dengan persiapan yang matang. Jadi, jadikan pengecekan Panduan Memeriksa Tekanan Angin ban serep sebagai bagian tak terpisahkan dari ritual persiapan perjalanan Anda.
