Integritas balapan sangat dijaga melalui regulasi yang ketat, terutama saat start. Pelanggaran paling umum di awal lomba adalah Jump Start. Ini terjadi ketika pembalap bergerak maju sebelum lampu start benar-benar padam. Sensor di grid akan mendeteksi gerakan ilegal tersebut secara otomatis.
Konsekuensi dari Jump Start adalah sanksi yang tegas dari Race Direction. Tujuannya adalah memastikan setiap pembalap memiliki kesempatan start yang adil dan seimbang. Hukuman ini biasanya berupa penalti waktu atau, yang paling sering, Stop and Go Penalty yang mematikan momentum balap.
Stop and Go Penalty adalah salah satu hukuman paling berat dalam balap motor. Pembalap diwajibkan masuk ke jalur pit dan berhenti total di area yang ditentukan selama waktu tertentu, biasanya sepuluh detik. Hukuman ini hampir pasti menjatuhkan posisi pembalap ke barisan belakang.
Pembalap harus segera melaksanakan Stop and Go Penalty setelah menerima notifikasi dari pit board atau layar dasbor. Jika pembalap mengabaikan hukuman tersebut dalam beberapa putaran yang ditentukan, mereka akan didiskualifikasi (Black Flag). Disiplin di lintasan wajib ditegakkan segera.
Selain Jump Start, ada pelanggaran lain yang dapat memicu Stop and Go Penalty, seperti mengabaikan bendera kuning ganda, atau perilaku tidak sportif yang membahayakan rival. Keputusan penalti selalu didasarkan pada tinjauan rekaman video dan data telemetri oleh petugas balap.
Untuk menghindari Jump Start, pembalap melatih fokus tinggi pada lampu start dan mencari titik keseimbangan motor yang sempurna di grid. Teknik clutch control yang presisi menjadi sangat penting untuk meminimalkan risiko bergerak sebelum waktunya, mempertahankan disiplin start.
Waktu yang hilang saat menjalani Stop and Go Penalty tidak bisa dipulihkan. Pembalap harus memaksimalkan putaran berikutnya, berusaha mengejar waktu yang terbuang. Hukuman ini seringkali memaksa mereka mengubah seluruh strategi balapan, bahkan yang awalnya di posisi terdepan.
